Ceritapidie.com – Siapa yang tidak mengenal Kecamatan Tangse, daerah pengunungan yang memilikki kawasan hutan yang sangat luas hingga berbatasan dengan kabupaten Aceh Besar dan Aceh jaya. Diklaim sebagai salah satu penghasil sumber air terbanyak di Pidie, wilayah tersebut juga memiliki kawasan Kars (bebatuan) yang luas, sehingga banyak memiliki air terjun (Teuraceu).
Kali ini Ceritapidie.com, menampilkan Teuraceu Sikureung, masih terletak di pedalaman hutan Kemukiman Bengga, Tangse, Kabupaten Pidie. Namun, berbeda jarak dengan Teuraceu Angein yang ppernah ditampilkan sebelumnya.
Warga Bengga menganggap, Teuraceu Sikureung, merupakan hulunya sungai Bengga, berjarak dua jam perjalanan dengan jalan setapak tentunya akan memberikan kesan eksotis yang berbeda. Tetap pada kawasan hutan lindung dengan sajian hutan tropis khas Aceh juga memberikan nuansa tersendiri yang semakin mempesona. Khusus kepada penikmat vidiografi dan fotografi, suasana hutan dan satwa liar yang masih terjaga punya nilai plus dalam komposisi video dan foto.
Berkunjung ke Sekretariat Pela Ranger Bengga, Sabtu Pekan lalu, Ceritapidie.com, menjumpai Teuku Rizal, Guide traveling Cerita Pidie, dia menjelaskan bahwa Teuraceu Sikureung, adalah sebuah air terjun dengan beberapa tingkatan, karena masih alami karena jarang sekali pendatang, tempat tersebut masih sangat padat hutan tropisya. Air terjunnya sendiri memilikiketinggian tujuh sampai 18 meter, terletak dihulu sungai Bengga, sementara perjalanan keetepat tersebut dari Basecamp Ranger membutuhkan waktu sekira 120 menit.
“banyak versi ketinggian air tejun disitu, ada tiga air tejun yang bisa dijadikan potensi menarik untuk dinikmati. Jaraknya kalau dari basecamp hanya dua jam perjalan. Saranya bagus dinikmati jika menginap, Cerita Pidie open trip juga kelokasi itu,”’ Jelasnya.
Dia mengatakan, Keuchik Lhok Keutapang, Bengga, telah mentitahkan potensi wisata disana kepada pihaknya, hal itu guna pengembangan wisata Pidie, tapi leebih terjamin, baik dari segi kearifan local maupun kebersihan.
“Kami yang bertanggung jawab disini, kami yang akan mengantar jika ada tamu yang berkunjung. Karena jika dibiarkan, takutnya banyak yang belum sadar masalah sampah dan kearifan local, apalagi jika nanti tamunya ada muda mudi. Jadi kami yang akan menjaga mereka. Jika kotor bagaimana aka nada tamu lagi,” Pungkasnya.
Dia juga meminta kepada pengunjung yang ingin mmelihat kawasan wisata di pedalaman hutan Bengga, untuk melapor kepada pihaknya, sapaya pendataannya jelas, meskipun mereka tidak menggunakan Guide, terangnya kepada Ceritapidie.com.
Assalamu’alaikum redaksi ceritapidie.com
Situs ini masih sangat sedikit kontennya. Peta wisatanya telah dibuat, namun hanya baru ada 2 objek wisata yang terpublikasi melalui situs ini. Mohon terus diperbanyak kontennya, terimakasih-salam sehat-tetap semangat!