Kamis, Januari 16, 2025
BerandaBUDAYAMasjid Raya Labui Pidie Tempat Wisata Sejarah Yang Wajib Di Kunjungi

Masjid Raya Labui Pidie Tempat Wisata Sejarah Yang Wajib Di Kunjungi

Masjid Raya Labui atau dikenal Masjid Po Teumeureuhom yang memiliki luas sekitar 922 meter persegi dan berdiri di lahan seluas 10.800 meter persegi, merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Pidie yang memiliki keindahan arsitektur bangunan serta peninggalan bersejarah berupa mimbar dan tongkat Po Teumeureuhom.

Umumnya masyarakat setempat selain menjadikan masjid ini sebagai tempat ibadah umat islam dan kegiatan keagamaan, masjid ini juga sudah dilestarikan menjadi cagar budaya di Kabupaten Pidie dan menjadi tempat yang wajib untuk dikunjungi.

Untuk fasilitas, masjid ini tergolong sangat lengkap, mulai dari AC dan pengeras suara, toilet umum, tempat parkir yang cukup luas, tempat penitipan sepatu dan sandal, perpustakaan, aula serba guna, gudang, bale-bale dan taman, serta ruang belajar bagi para santri dan murid madrasah.

Sejarah Masjid Raya Labui

Masjid Raya Labui dibangun pada tahun 1612 Masehi yang mulanya diawali kedatangan Sultan Iskandar Muda. Kala itu Sultan Iskandar Muda memang sering berkeliling dan singgah di berbagai daerah untuk mempersatukan umat Islam. Dalam upaya tersebut, beliau juga memprakarsai pembangunan masjid ini serta dibantu dengan masyarakat sekitar.

Pembangunan dilakukan secara gotong royong, bahkan konon para warga mengangkut batu secara estafet berjarak 30 kilometer dari Kecamatan Muara Tiga hingga ke Labui. Dan dalam proses pembangunan, masjid ini didatangkan arsitek dari Cina untuk mendesain tempat ibadah tersebut. Untuk berkomunikasi dengan arsitek dari cina tersebut tentu perlu les mandarin agar lebih mudah untuk berkomunikasi.

Adapun keindahan arsitektur yang cukup menawan bisa dilihat dari kubah besar yang berwarna biru muda diatas masjid hingga pilar-pilar penyangga bangunan masjid yang sangat indah.

Sejarah Tongkat Po Teumeureuhom

BACA JUGA  Kemilau Pidie: Pj Bupati Resmi Buka Perayaan Hari Jadi ke-513 di PCC

Tongkat Po Teumeureuhom ditinggalkan Sultan Iskandar Muda saat singgah di daerah Pidie. Tongkat ini memiliki panjang sekitar 1,2 meter memiliki berat 5 kilogram, serta beruas-ruas seperti layaknya tebu. 

Tongkat berwarna keemasan ini sesungguhnya berfungsi sebagai penyangga untuk khatib ketika khotbah di mimbar. Namun, konon tongkat ini kini sudah menjadi sebuah replika. Kabarnya, tongkat ini memiliki 2 replika, yang satunya dimasukkan kedalam sumur yang bisa dijumpai wisatawan dihalaman Masjid Raya Labui, dan satu lagi digunakan khatib. Sementara itu, tongkat yang asli kini hanya dipajang dilemari kaca dekat mimbar masjid. 

Selain Tongkat Po Teumeureuhom, di Masjid Raya Labui juga masih menyimpan satu peninggalan bersejarah yang tak kalah menariknya. Peninggalan tersebut adalah sebuah mimbar yang dulunya merupakan hasil karya dari seorang pengrajin Cina. Mimbar ini tak kalah tuanya dengan masjid, dan diperkirakan berusia ratusan tahun.

Meskipun telah berusia ratusan tahun, keindahan mimbar ini tetap terjaga dan dilestarikan. Dilakukan beberapa perbaikan dan renovasi pada mimbar ini, seperti pengecatan mimbar dengan warna emas sehingga tetap cantik dan bernilai seni tinggi. 

Lokasi Masjid

Masjid Raya Labui berada di Jalan Lingkar Keuniree, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Lokasi dari masjid ini kurang lebih berjarak 4 kilometer dari pusat Kota Sigli yang bisa ditempuh dengan perjalanan selama 10 menit.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments